Selasa, 21 Juni 2016

PANCA PRASETYA KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

PANCA PRASETYA
KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

KAMI ANGGOTA KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA ADALAH INSAN YANG BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERJANJI:
1.   SETIA DAN TAAT KEPADA NEGARA KESATUAN DAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA YANG BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945;
2. MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN BANGSA DAN NEGARA,SERTA MEMEGANG TEGUH RAHASIA JABATAN DAN RAHASIA NEGARA;
3. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN NEGARA DAN MASYARAKAT DIATAS KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGAN;
4. MEMELIHARA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA SERTA KESETIAKAWANAN KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA ;
5. MENEGAKKAN KEJUJURAN, KEADILAN, DAN DISIPLIN SERTA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN PROFESIONALISME


Minggu, 07 Desember 2014

tanaman obat turun panas

JARONG
Achyranthes Aspera L

Demam (febris) adalah suatu reaksifisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus.
Obat yang dianggap paling aman adalah Paracetamol,karena tidak menimbulkan efek samping di organ tubuh terutama lambung.
Namun ada beberapa efek samping dari Paracetamol berupa alergi dengan gejala timbul rasa gatal pada kulit dengan warna kulit kemerahan.
Tanaman jarong merupakan obat alternatif untuk menurunkan suhu tubuh.
Cara pengolahan tanaman jarong  dengan merebus seluruh bagian tanaman dengan ukuran 30 – 60 gram tanaman jarong dalam dua gelas air, minum sehari dua kali.
Kompres air hangat-hangat kuku disekitar tubuh diharapkan akan terjadi vasodilatasi dan perangsangan kelenjar keringat sehingga terjadi penglepasan panas yang besar.
Semoga bermanfaat.

Selasa, 02 Desember 2014

SOP PENGUKURAN PANGGUL LUAR


PENGUKURAN PANGGUL LUAR
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT


1 April 2014
DITETAPKAN ...................................
........................................



............................................
NIP. ....................................
PENGERTIAN
Pemeriksaan pada  wanita hamil dengan mengukur panggul luar
TUJUAN
1.      Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
2.      Untuk mengetahui bentuk atau keadaan seseorang
KEBIJAKAN
Dilakukan pada ibu hamil
PETUGAS
Bidan
PERALATAN
1.      Pita pengukur
2.      Jangka panggul
3.      Alat tulis
PROSEDUR
PELAKSANAAN

A.  Tahap Pra Interaksi
1.        Mencuci tangan
2.        Menyiapkan alat

B.  Tahap Orientasi
1.        Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2.        Memperkenalkan diri pada pasien.
3.        Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
4.        Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C.  Tahap Kerja
1.        Memasang sampiran/menjaga privacy
2.        Mempersilakan klien  ke tempat tidur  dan membantu  membuka  pakaian seperlunya
3.        Memposisikan klien dengan benar (posisi tiduran)
4.        Meminta ijin dilakukan tindakan
5.        Melakukan pengukuran Distansia spinarum dengan mengukur jarak spina iliaka anterior superior sinistra dan dextra ( 24-26 cm )
6.        Melakukan pengukuran Distansia Kristarum dengan mengukur jarak terpanjang antara dua tempat yang simetris pada krista iliaka sinistra dan dextra ( 26-30 cm )
7.        Melakukan pengukuran konjungata externa dengan mengukur jarak antara bagian atas simpisis ke proxesus spinosus lumbal V ( 18 cm )
8.        Melakukan pengukuran lingkar panggul luar dengan mengukur dari pertengahan simpisis melewati spina iliaka anterior superior lumbal V kesisi sebaliknya kembali ke tepi atas simpisis ( 80-90 cm )
9.        Merapikan klien
10.    Memberitahukan hasil pengukuran

D.  Tahap Terminasi
1.        Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2.        Berpamitan dengan pasien
3.        Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4.        Mencuci tangan
5.        Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kebidanan.

SOP PALPASI LEOPOLD

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq6K1YsLROThstBuazaATjnCGpJ0VpdCaEx70UHF_EzgAgRAnzhbv4ssnxL7HlsxyEgeHID9fvJZzm2qkmOsIEG0TJekefIcBINEvaPqSIgLgIQpKlfyXW_hHvhaA6BF8V30Bn-t7jytoO/s1600/logo+kabupaten+purbalingga.jpg
PALPASI LEOPOLD
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT



DITETAPKAN ...........................................
........................................... 


............................................
NIP. ......................................
PENGERTIAN
Pemeriksaan raba abdomen yang dilakukan pada wanita hamil
TUJUAN
1.      Untuk mengetahui umur kehamilan.
2.      Bagian yang terdapat dalam fundus uteri
KEBIJAKAN
Dilakukan pada ibu hamil
PETUGAS
Bidan
PERALATAN
1.      Alat tulis
2.      Status penderita
PROSEDUR
PELAKSANAAN

A.  Tahap Pra Interaksi
1.        Mencuci tangan
2.        Menyiapkan alat

B.  Tahap Orientasi
1.        Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2.        Memperkenalkan diri pada pasien.
3.        Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
4.        Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C.  Tahap Kerja
1.        Memasang sampiran/menjaga privacy
2.        Mempersilakan klien  ke tempat tidur  dan membantu  membuka  pakaian seperlunya
3.        Menghangatkan kedua tangan dengan menggosok kedua telapak tangan
Menentukan leopold 1.
4.        Memposisikan klien dengan lutut sedikit ditekuk dan petugas menghadap wajah pasien
5.        Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah samping umbilical
6.        Menentukan bagian janin yang berada di Fundus
7.        Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU
Melakukan palpasi  Leopold 2.
8.      Meletakan kedua tangan disamping kanan kiri perut ibu untuk menentukan letak punggung janin
Melakukan Leopold 3
9.        Meletakan tangan kiri menahan fundus, tangan kanan, meraba bagian terbawah janin dan menilai apakah bagian terbawah sudah masuk  PAP
Melakukan Palpasi Leopold 4
10.  Memposisikan klien dengan kedua kaki diluruskan teruji menghadap kearah kaki klien
11.  Kedua tangan diletakan pada sisi bagian bawah rahim dan menilai seberapa jauh  penurunannya
12.  Membantu pasien turun dan merapikan tempat tidur
13.  Menyampaikan hasil dari Leopold I, II, III dan IV
D.  Tahap Terminasi
1.        Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2.        Berpamitan dengan pasien
3.        Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4.        Mencuci tangan
5.        Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kebidanan.

SOP ANAMNESA KUNJUNGAN IBU HAMIL


ANAMNESA KUNJUNGAN IBU HAMIL
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT



DITETAPKAN ................................
................................................



.................................................
NIP. .........................................
PENGERTIAN
Tanya jawab atau wawancara antara Petugas dan Ibu hamil
TUJUAN
1.      Mengetahui status kesehatan ibu hamil.
2.      Mendukung dalam menentukan diagnosa
KEBIJAKAN
Dilakukan pada setiap ibu hamil yang berkunjung
PETUGAS
Bidan / Perawat
PERALATAN
1.      Alat tulis
2.      Status pasien
PROSEDUR
PELAKSANAAN

A.      Tahap Pra Interaksi
1.   Menyiapkan Alat.
B.       Tahap Orientasi
1.   Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2.   Memperkenalkan diri pada pasien
3.   Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
4.   Menanyakan persetujuan / kesiapan pasien.
5.   Menjaga privasi klien
C.       Tahap Kerja
1.    Menanyakan identitas pasien dan suami / penanggung jawan
2.    Menanyakan keluhan pasien
3.    Menanyakan riwayat menstruasi yang terdiri atas usia menarche, siklus, lamanya, karakteristik, dan masalah menstruasi.
4.    Menanyakan tentang kehamilan sekarang yang meliputi usia kehamilan / HPHT, gerakan janin, tanda bahaya dan penyulit, imunisasi, obat yang dikonsumsi / jamu, kakawatiran khusus.
5.     Menanyakan tentang kehamilan dan persalinan yang lalu meliputi : Jumlah kehamilan dan persalinan, kapan, dimana,penolong, jenis persalinan yang dilakukan, perdarahan, perineum, robek spontan/ episiotomi masalah nifas
6.    Menanyakan keadaan bayi yang lalu meliputi : Jenis kelamin, BBL, minum ASI, minum susu tambahan, adakah  masalah khusus
7.    Menanyakan riwayat penyakit pasien yang diderita dahulu dan sekarang
8.    Menanyakan riwayat penyakit keluarga
9.    Menanyakan riwayat perkawinan dan riwayat KB
10.  Menanyakan pola nutrisi ( Makan dan minum )
11.  Menanyakan pola eliminasi BAB dan BAK
12.  Menanyakan pola aktivitas, istirahat dan tidur
13.  Menanyakan Pola Seksual, sosial, budaya dan ekonomi
14.  Menanyakan Pola psikologis ibu dan respon ibu serta keluarga terhadap kehamilanya
15.  Menanyakan apakah ibu minum tablet besi, , caranya, obat-obatan lain maupun pengetahuan ibu terhadap ANC

D. Tahap Terminasi
1.   Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2.   Berpamitan dengan klien

Senin, 01 Desember 2014

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LATIHAN NAFAS DALAM



LATIHAN NAFAS DALAM
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
STANDARD OPERSIONAL PROSEDUR
TANGGAL TERBIT


1 April 2014
DITETAPKAN .......................................
.............................................



............................................
NIP. .........................................
PENGERTIAN
Melatih pasien melakukan nafas dalam
TUJUAN
1.    Meningkatkan kapasitas paru
2.    Mencegah atelektasis
KEBIJAKAN
Pasien dengan gangguan paru obstruktif & restriktif
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
-
PROSEDUR PELAKSANAAN

A.  Tahap PraInteraksi
1.    Mengecek program terapi
2.    Mencuci tangan

B.  Tahap Orientasi
1.    Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2.    Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
3.    Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

C.  Tahap Kerja
1.    Menjaga privacy pasien
2.    Mempersiapkan pasien
3.    Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
4.    Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam    melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
5.    Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung pada punggung)
6.    Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
7.    Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir seperti meniup)
8.    Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot
9.    Merapikan pasien

D.  Tahap Terminasi
1.    Melakukan evaluasi tindakan
2.    Berpamitan dengan klien
3.    Mencuci tangan
4.    Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LATIHAN R.O.M EKSTREMITAS ATAS


NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
STANDARD OPERSIONAL PROSEDUR
TANGGAL TERBIT



DITETAPKAN ..............................



.............................................................
NIP. ...........................................
PENGERTIAN
Menggerakkan sendi ekstremitas atas secara aktif atau pasif
TUJUAN
  1. Menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi
  2. Meningkatkan vaskularisasi
KEBIJAKAN
Klien dengan keterbatasan rentang gerak dan immobilisasi
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
Penghangat / WWZ dan sarungnya
PROSEDUR PELAKSANAAN
  1. Tahap PraInteraksi
1.    Mengecek program terapi
2.    Mencuci tangan
3.    Menyiapkan alat
  1. Tahap Orientasi
    1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
    2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
    3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
  2. Tahap Kerja
    1. Menjaga privacy pasien
    2. Menghangatkan sendi yang akan dilatih selama
    3. Melatih sendi-sendi secara bergantian
      1. Bahu:
        • Menggerakkan lengan Abduksi-Adduksi
        • Menggerakkan lengan Fleksi-Ekstensi
        • Menggerakkan lengan Hiperekstensi-posisi anatomi
      2. Siku: menggerakkan lengan bawah Fleksi-Ekstensi
      3. Lengan bawah: menggerakkan Pronasi-Supinasi
      4. Pergelangan tangan:
        • Menggerakkan Fleksi radialis
        • Menggerakkan Fleksi ulnaris
        • Menggerakkan Hiperekstensi-Fleksi
      5. Jari-jari
        • Menggerakkan Abduksi - Adduksi
        • Menggerakkan Fleksi-Ekstensi
      6. Merapikan pasien
  3. Tahap Terminasi
    1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
    2. Berpamitan dengan klien
    3. Membereskan alat-alat
    4. Mencuci tangan
    5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan